Mataram NTB - Merayakan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah, Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, SE, M. Sc berpesan agar nilai nilai beragama memiliki makna dan arti dalam kehidupan sehari hari.
"Setiap tahun kita merayakan Isra' Mi'raj tapi mudah mudahan yang tertinggal tidak hanya seremonial atau upacaranya saja tapi substansi atau pesan yang ingin disampaikan dalam peristiwa itu membekas dan melekat dalam hati", ucap Gubernur membuka perayaan Isra' Mi'raj di Mesjid Hubbul Wathan, Islamic Center Mataram, Rabu (02/03).
Senada dengan hal itu, Tuan Guru Bajang, KH Zainul Majdi mengatakan dalam tausyiahnya bahwa sikap mental selalu bersama menjaga kondusifitas di tengah masa masa sulit akan membawa kemajuan bagi daerah.
"Mari kita pakai resep Rasululloh bahwa sesulit apapun situasi dan kondisi kita tidak boleh berhenti berikhtiar dan selalu menjaga hubungan dengan Alloh SWT", ungkapnya.
Tuan Guru Bajang mengakui, banyak kesulitan yang dihadapi oleh NTB namun dengan kedua resep tadi, sebesar apapun kesulitan maka sebesar itu pula kemuliaan dan berkah yang disiapkan oleh Alloh SWT.
Oleh karena itu ia mengajak semua jamaah yang menghadiri perayaan Isra Mi'raj untuk selalu membiasakan tradisi keagamaan yang baik seperti perayaan Isra' Mi'raj agar tertanam nilai keagamaan dalam bentuk sikap sehari hari.
Di bagian lain, TGB menguraikan pesan Isra' dan Mi'raj dalam konteks kekinian di masa pandemi agar terus bergerak berikhtiar dalam membangun daerah dan tidak melupakan jati diri sebagai warga negara Indonesia yang penuh nilai nilai agama. Karena sesuai dengan pesan Isra' Mi'raj, kesulitan dakwah dalam membangun Islam seperti yang dialami Rasululloh 15 abad yang lalu terbukti membuka proses perubahan dan kemajuan dengan bersandar pada selalu berikhtiar mencari solusi dan meminta pertolongan kepada Alloh SWT.
Hadir pula dalam perayaan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama, Karo Kesra Setprov NTB, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelajar dan jamaah mesjid Hubbul Wathan. (Adbravo).