Jumat Salam, RS Mandalika dan DP3AP2KB Sosialisasikan Cegah Stunting dan KTA

    Jumat Salam, RS Mandalika dan  DP3AP2KB Sosialisasikan Cegah Stunting dan KTA

    Lombok Barat NTB - Program Jumat Salam (Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat) terus diikhtiarkan Pemerintah Provinsi NTB.  Acara yang dihadiri oleh tim dari Rs Mandalika Provinsi NTB bersama Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)  juga didukung dengan Tim Dokter Umum, Perawat, dan Ahli Gizi. 

     

    Direktur Rs Mandalika Provinsi NTB yang diwakili Kasi Pelayanan non medis, Muh. Winarta Hidayat, A.Md.Kep,   menyampaikan tekad Pemerintah untuk menyerap aspirasi masyarakat dan berkoordinasi guna menyelesaikan masalah bersama. "Kami akan menyerap aspirasi dari masyarakat dan akan melaporkan dan mengkoordinasikan untuk kita bisa selesaikan bersama-sama, " ujar Muh. Winarta Hidayat, di Desa Kekait, Kab. Lombok Barat, Jumat (24/11).

    Salah satu fokus utama pada Jumat Salam kali ini adalah sosialisasi tentang pencegahan stunting. Ahli Gizi RS Mandalika, Baiq Pina Dwi Hartati, A.Md.Gz, memberikan penjelasan mengenai cara mencegah stunting. "Dari pemerintah sudah mengeluarkan cara mencegah stunting yaitu seribu HPK atau bisa disebut Seribu Hari Pertama Kehidupan, mulai anak dalam kandungan trimester satu ibu baru mengetahui dirinya hamil sampai anak berusia dua tahun, " ungkap Baiq Pina Dwi Hartati.

     

    Baiq Pina menjelaskan pentingnya nutrisi, terutama pada ibu hamil, yang harus memperhatikan pola makan yang seimbang. "Isi piringku itu ada nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, semua harus lengkap, " tambahnya. Pencegahan stunting juga melibatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 hingga 6 bulan.

     

    Kegiatan Jumat Salam kali ini di Desa Kekait juga bekerjasama dengan Dinas P3AP2KB dengan menghadirkan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP), Kekerasan Terhadap Anak (KTA), dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang disampaikan oleh advokat dan psikolog dari Dinas P3AP2KB.

     "Perkawinan anak membawa dampak yang sangat serius, tidak hanya pada aspek kesehatan, tetapi juga secara ekonomi dan psikologis bagi anak-anak yang menikah sebelum waktunya, " ungkap Nunung Triningsih, Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB. 

    Masyarakat Desa Kekait memberikan tanggapan positif terhadap informasi yang disampaikan, menunjukkan antusiasme dan kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kegiatan Jumat Salam di Desa Kekait ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran masyarakat tentang kesehatan, terutama dalam upaya pencegahan stunting yang menjadi isu nasional dan pencegahan terhadap kekerasan Perempuan dan anak

    Pada kegiatan Jumat Salam ini, DP3AP2KB dan RS Mandalika Provinsi NTB menggandeng Biro Psikologi Hayati, Sri Helmi Hayati.S.Psi, MA., M.Psi dan Dra. Naniek Susilarsih yang memberikan edukasi tentang psikologi anak serta Ketua PERADIN NTB, Abdul Hanan, SH yang memaparkan tentang masalah hukum yang berkaitan dengan perkawinan anak, kekerasan, serta TPPO.

    Acara ini diikuti oleh puluhan masyarakat Desa Kekait, kader PKK Desa Kekait, Pemuda, Babinsa, serta perangkat desa.(Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Tingkatkan SDM, Kakanwil Kemenkumham NTB...

    Artikel Berikutnya

    Kapolresta Mataram : Perang Tupat Cermin...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Polsek Mataram Kembali Mediasi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Secara Kekeluargaan
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami